Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa kedaulatan pangan dan energi merupakan kunci bagi kelangsungan hidup bangsa. Hal itu disampaikan Presiden Prabowo dalam pidatonya saat membuka Konvensi dan Pameran Tahunan ke-49 Indonesian Petroleum Association, Senin (27/5).
“Kedaulatan bangsa dijamin oleh kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pangannya sendiri dan energinya sendiri. Survival bangsa kita sangat tergantung pada kedua hal itu,” ujar Presiden Prabowo.
Presiden mengaku bersyukur karena dalam enam bulan pertama pemerintahannya, produksi pangan Indonesia sudah melampaui target dan cadangan beras serta jagung yang ada di gudang pemerintah merupakan yang terbesar sepanjang sejarah Republik Indonesia.
“Saya mendapat laporan cadangan beras dan jagung terbesar sejak negara kita berdiri. Bahkan, beberapa waktu lalu kita harus bangun gudang improvisasi karena produksi melimpah,” ungkapnya.
Terkait sektor energi, Presiden Prabowo menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi energi yang sangat besar, termasuk migas, panas bumi, energi hidro, angin, dan gelombang laut. Oleh karena itu, ia memerintahkan penyederhanaan regulasi agar investasi bisa berjalan lebih cepat.
“Saya ulangi, sederhanakan regulasi. Banyak pejabat yang terlalu suka membuat regulasi yang justru mempersulit kita sendiri,” tegas Prabowo. Ia juga mengingatkan para menteri untuk tidak mempersulit kebijakan pemerintah dengan persyaratan teknis (pertek) yang rumit. “Pejabat yang tidak mau menyederhanakan regulasi akan saya copot,” tegasnya.
Presiden mengajak semua pihak – dari pemerintah pusat, BUMN, swasta dalam negeri, hingga mitra luar negeri – untuk bekerja sama dalam mewujudkan kemandirian energi dan pangan, serta menciptakan lapangan kerja dan kesejahteraan rakyat.
“Potensi kita sangat besar. Ini bukan hanya soal produksi, tapi bagaimana kita menggunakan sumber daya kita sendiri untuk mengurangi ketergantungan impor dan meningkatkan kesejahteraan rakyat,” tutupnya.