Tokyo, 21 Mei 2025 — Menteri Pertanian Jepang, Taku Eto, resmi mengundurkan diri setelah menuai kecaman akibat pernyataannya yang kontroversial soal konsumsi beras. Eto menyatakan bahwa dirinya “tidak pernah membeli beras” karena kerap menerima sumbangan dari para pendukungnya. Pernyataan itu disampaikan saat menghadiri seminar Partai Demokrat Liberal (LDP) di Prefektur Saga.
Pernyataan tersebut memicu amarah publik, terutama di tengah krisis harga beras yang sedang melanda Jepang. Masyarakat menilai komentar itu sangat tidak sensitif, mengingat banyak keluarga yang terhimpit akibat lonjakan harga bahan pokok, termasuk beras.
Sebagai respons atas kontroversi ini, Perdana Menteri Shigeru Ishiba menerima pengunduran diri Eto. Ishiba kemudian menunjuk Shinjiro Koizumi, mantan Menteri Lingkungan Hidup dan tokoh muda dalam politik Jepang, untuk menggantikan posisi Menteri Pertanian.
Krisis beras di Jepang sendiri dipicu oleh panen yang buruk, cuaca ekstrem, dan meningkatnya permintaan. Pemerintah telah melepaskan cadangan beras darurat, namun harga tetap tinggi. Situasi ini menjadi tantangan politik tersendiri bagi pemerintahan Ishiba, terutama menjelang pemilu anggota Majelis Tinggi musim panas mendatang.
Pengunduran diri Eto pun menjadi pukulan bagi partai penguasa LDP dan menunjukkan pentingnya kehati-hatian dalam berkomentar di tengah kondisi ekonomi yang sedang sulit.