Rusia Klaim Serangan Udara Terbesar di Ukraina Sasar Infrastruktur Militer

Date:

Share post:

Moskow, 25 Mei 2025Setelah meluncurkan serangan udara terbesar sejak awal invasi ke Ukraina, Rusia menyatakan bahwa serangan tersebut ditujukan untuk menghancurkan fasilitas militer Ukraina. Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa serangan tersebut menargetkan industri militer Ukraina, termasuk fasilitas produksi rudal, drone, dan sistem komunikasi satelit.

Kementerian Pertahanan Rusia menyebut serangan ini sebagai “serangan besar-besaran dengan senjata presisi tinggi berbasis laut, udara, dan darat, serta kendaraan udara tak berawak, terhadap perusahaan kompleks industri militer Ukraina.” Mereka menambahkan bahwa target utama adalah fasilitas yang memproduksi komponen senjata rudal, elektronik radio, bahan peledak, bahan bakar roket, dan drone serang untuk Angkatan Bersenjata Ukraina, serta pusat pengintaian radio-teknis dan komunikasi satelit.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia juga melaporkan bahwa mereka berhasil mencegat 110 drone Ukraina yang menyerang 12 wilayah Rusia dan Semenanjung Krimea antara tengah malam hingga pukul 07.00 waktu setempat.

Kremlin belum memberikan pernyataan resmi terkait serangan ini. Namun, sebelumnya, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan bahwa Rusia akan memberikan tanggapan yang “memadai” terhadap serangan drone Ukraina yang meningkat dalam beberapa pekan terakhir.

Serangan ini terjadi di tengah upaya pertukaran tahanan antara Rusia dan Ukraina, yang merupakan bagian dari negosiasi perdamaian yang dimediasi oleh Turki. Meskipun pertukaran tahanan ini dianggap sebagai langkah positif, pembicaraan damai secara keseluruhan masih menemui jalan buntu.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengecam serangan ini sebagai tindakan terorisme yang disengaja terhadap warga sipil dan menyerukan kepada komunitas internasional untuk memberlakukan sanksi yang lebih keras terhadap Rusia.

Situasi ini menunjukkan bahwa konflik antara Rusia dan Ukraina masih jauh dari penyelesaian, dengan kedua belah pihak saling melancarkan serangan dan negosiasi damai yang belum membuahkan hasil konkret.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img

Related articles

Menteri ESDM Buka-bukaan: Melawan Pelemahan “By Design”

Dalam pidato terbukanya, Menteri ESDM memaparkan narasi panjang tentang kedaulatan energi nasional. Ia mengurai bukan hanya data, tetapi...

Prabowo babat “Kontrak Kolonial Gas” : Kedaulatan Energy!

Langkah Presiden Prabowo Subianto untuk membatalkan empat kontrak gas raksasa dengan Singapura adalah guncangan besar yang seketika mengoyak...

Prabowo Batalkan 4 Kontrak Gas dengan Singapura!

Jakarta, 31 Mei 2025 – Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan empat kontrak gas senilai miliaran dolar AS...

Libur Panjang Mei 2025: Kunjungan Wisatawan Meledak dan viral

Medan, 30 Mei 2025 — Libur panjang akhir Mei 2025 memicu lonjakan wisatawan di berbagai destinasi populer di...