Simbol atau Solusi? BNN Riau Resmikan Gedung Baru, Publik Pertanyakan Efektivitas Perang Melawan Narkoba

Date:

Share post:

Pekanbaru, 6 Mei 2025 – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Riau meresmikan gedung baru pada hari ini sebagai “simbol komitmen perang melawan narkoba”. Namun, di tengah maraknya peredaran narkotika dan minimnya pengungkapan kasus besar, publik mempertanyakan apakah pembangunan ini akan berdampak nyata atau sekadar menjadi simbol tanpa substansi.

Gedung megah yang dibangun dengan dana APBN itu diklaim akan menjadi pusat kendali pemberantasan narkoba di Riau, salah satu provinsi dengan tingkat peredaran narkoba tertinggi di Sumatera. Dalam sambutannya, pejabat BNN menyebut bahwa gedung ini adalah bagian dari “penguatan institusi dalam menghadapi ancaman narkotika secara sistemik.”

Namun kritik bermunculan, terutama dari kalangan aktivis antinarkoba dan masyarakat sipil. Banyak yang menilai bahwa pembangunan gedung belum tentu sejalan dengan peningkatan efektivitas kerja.

“Gedung baru bukan jaminan perang melawan narkoba akan lebih serius. Yang rakyat butuhkan adalah bukti: penangkapan bandar besar, pemberantasan jaringan, dan pembersihan aparat yang terlibat,” ujar Eko Siregar, aktivis LSM Gerak Riau, dalam keterangannya.

Data Minim, Retorika Melimpah

Sepanjang 2023–2024, BNN Riau hanya mencatat 3 pengungkapan kasus besar, dengan sebagian besar kasus berkutat pada pemakai dan kurir. Tidak ada pengungkapan sindikat besar lintas negara, meski Riau dikenal sebagai salah satu pintu masuk utama narkoba dari jalur laut.

Sementara itu, transparansi anggaran untuk pembangunan gedung baru ini juga dipertanyakan. Hingga berita ini diturunkan, pihak BNN belum membuka rincian nilai proyek dan kontraktor pelaksana yang mengerjakan pembangunan gedung tersebut.

Kritik Publik: ‘Gedung Tak Bisa Menangkap Bandar’

Di media sosial, warganet menunjukkan skeptisisme mereka. Tagar seperti #GedungBNNBuatSiapa dan #PerangNarkobaSeriusAtauSeremonial sempat ramai dibahas sejak kemarin.

“Gedung baru tapi bandar tetap merajalela. Yang diburu kurir, bukan jaringan. Ini perang atau pertunjukan?” tulis salah satu pengguna X (dulu Twitter).

Penutup

Simbol memang penting, tapi dalam isu serius seperti narkotika yang mengancam generasi muda, publik tidak lagi bisa dibujuk dengan tembok dan plakat. Mereka menuntut transparansi, integritas, dan hasil nyata.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img

Related articles

Menteri ESDM Buka-bukaan: Melawan Pelemahan “By Design”

Dalam pidato terbukanya, Menteri ESDM memaparkan narasi panjang tentang kedaulatan energi nasional. Ia mengurai bukan hanya data, tetapi...

Prabowo babat “Kontrak Kolonial Gas” : Kedaulatan Energy!

Langkah Presiden Prabowo Subianto untuk membatalkan empat kontrak gas raksasa dengan Singapura adalah guncangan besar yang seketika mengoyak...

Prabowo Batalkan 4 Kontrak Gas dengan Singapura!

Jakarta, 31 Mei 2025 – Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan empat kontrak gas senilai miliaran dolar AS...

Libur Panjang Mei 2025: Kunjungan Wisatawan Meledak dan viral

Medan, 30 Mei 2025 — Libur panjang akhir Mei 2025 memicu lonjakan wisatawan di berbagai destinasi populer di...